TUBAN, – Mayor Czi Gatot Palwo Edi Kasdim 0811 Tuban mewakili Dandim by menghadiri penanaman pohon mangrove sebagai program penghijauan oleh SKK Migas Jabanusa dan Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) bersama masyarakat pesisir serta elemen masyarakat di Pantai Kelapa, Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Kamis (29/09/2022).
Penanaman Mangrove jenis Rhizophora sebanyak 10.000 batang di Tuban ini, bagian dari Program Penghijauan tahun 2022 yang diinisiasi EMCL dengan menggandeng Lembaga Informasi dan Komunikasi Banyuurip Bangkit (LIMA2B). Sebanyak 20.800 pohon ditanam di wilayah Jatim yang tersebar di Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Kabupaten Lamongan. Untuk wilayah pesisir Lamongan dengan jumlah 10.000 pohon mangrove, dan sisanya berupa pohon Gayam, Trembesi, Jambu Air, dan Glodokan Pecut disebar di Kecamatan Gayam, dan Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan SKK Migas (Cindy Koeshardini), External Affairs Manager EMCL (Ichwan Arifin), Plh. Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Tuban (Ir. Purnomo Sidi), Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Pariwiaata Tuban (Muh. Emawan Putra), Kasdim Tuban Mayor (Czi) (Gatot Palwo Edi), Waka Polres Tuban (Kompol Palma Fitria Pahlevi), Forkopimca Palang, Kepala Kelurahan Panyuran Muchlishotin, Ketua HNSI Faisol Rozi, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pengurus dan Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Panyuran, dan komunitas pecinta alam dari perguruan tinggi di Tuban.
Pada kesempatan itu, Cindy Koeshardini mengatakan, kegiatan ini bagian dari program pengembangan masyarakat EMCL yang didukung oleh SKK Migas. Tujuannya untuk mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan lingkungan dengan penyerapan karbon yang tinggi.
“Kami mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini didukung masyarakat dan stakeholder terkait. Ini wujud kolaborasi yang baik, ” kata Cindy dalam sambutannya.
Sementara itu External Affairs Manager EMCL Ichwan Arifin menyatakan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen EMCL untuk meningkatkan penghijauan di sekitar pesisir pantai. Menurutnya, masyarakat nelayan Tuban dan Lamongan memiliki peranan penting dalam kesuksesan operasi Lapangan Minyak Banyu Urip. Operasi migas andalan Negara ini menyalurkan minyak dari Bojonegoro melalui pipa ke Kapal Air Muat Terapung (Floating Storage & Offloading/FSO) Gagak Rimang yang ada di laut Tuban.
Pada bagian lain, Ichwan Arifin berharap, para nelayan mentaati zona keselamatan di sekitar FSO Gagak Rimang. Zona ini ada pada radius 1, 7 km dari lokasi FSO Gagak Rimang.
Baca juga:
Petani dan Penyuluh Sambut Baik Program KUR
|
“Pemerintah membuat zona ini untuk keselamatan para nelayan, dan masyarakat. Sehingga para nelayan bisa pulang dengan sehat dan selamat bertemu dengan keluarga di rumah, ” ucap Ichwan.
Mengenai penghijauan, sejak 2012, EMCL telah menanam lebih dari 57.000 pohon bersama Pemerintah dan masyarakat dalam berbagai kesempatan dan kegiatan. Mulai dari Mahoni, Trembesi, Gayam, Beringin, Sono Keling, Jambu Air, Klengkeng, Kelor, Srikaya, Sawo, dan Nangka.
“Program ini akan memberikan manfaat berkelanjutan dengan dukungan dari masyarakat yang turut menjaga setiap pohon agar tumbuh dan berkembang, bahkan bertambah dari kontribusi masyarakat sendiri, ” imbuh Ichwan.
Menurutnya, berbagai program pengembangan masyarakat tersebut dapat terlaksana dengan baik berkat sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat. Kondusivitas ini telah menopang keberhasilan operasi Lapangan Banyu Urip dan Kedung Keris dalam penyediaan kebutuhan energi nasional.
Sementraa itu Mayor Czi Gatot Palwo Edi Kasdim 0811 Tuban menambahkan, akan mendukung dan mengapreasi Penanaman Mangrove sebagai program penghijauan oleh oleh Migas Jabanusa dan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) di pantai kelapa ini.
Lanjut Kasdim dengan penanaman pohon mangrove merupakan bentuk antisipasi untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, mengurangi abrasi laut dan tempat berlangsungnya hidup biota laut, karena Kawasan hutan mangrove adalah salah satu tempat yang paling nyaman untuk beberapa jenis mahluk hidup dan organisme dan beberapa spesies seperti udang, ikan dan kepiting banyak berkembang biak di kawasan hutan mangrove.”ungkapnya
“Maka dari itu saya berharap pohon mangrove dapat menjadikan sumber pendapatan bagi nelayan tuban, pengembangan Kawasan pariwisata serta dapat memberikan dampak ekonomi yang luas, ‘’tutupnya. (Pendim0811)