TUBAN, – Bintara Pembina Desa (Babinsa) adalah ujung tombak TNI Angkatan Darat yang setiap saat bersentuhan langsung dengan masyarakat. Para Babinsa adalah garda terdepan dalam pembinaan teritorial dan komunikasi sosial dengan masyarakat, Minggu (30/4/2023).
Kodim 0811/Tuban menghadirkan Tujuh personel Babinsa (Bintara Pembina Desa) terbaik yang memaparkan inovasi pelayanan masyarakatnya kepada juri Brawijaya Awards melalui zoom meeting, dan Penilaian Brawijaya Award itu akan dilanjutkan Selasa, 2 Mei 2023 nanti.
Perwakilan Babinsa Peltu Sonhaji dari Koramil 0811/12 Bancar menyampaikan bahwa awalnya saat bertugas di Surabaya. Namun akhirnya, bisa pindah ke Kodim 0811 Tuban, ditempat tanah kelahiran istri. dan saya sangat bersyukur bisa membeli sebidang tanah pada tahun 2004 yang lalu.
Sebagian tanah yang saya beli tadi, lanjut Sonhaji, kini saya hibahkan untuk pembangunan Taman Pendidikan Al Quran (TPQ). Bangunan itupun hasil dari gotong royong masyarakat setempat. Awalnya, hanya saya dan istri yang mengajar di TPQ, Karena dahulu permasalahan besar didesa itu adalah minimnya guru ngaji.
“Sampai sekarang masih terus berjalan. Beberapa dari tenaga pengajarnya adalah mantan santri-santri saya dulu. Sejak pindah dulu 2011, sampai sekarang, saya masih tetap mengajar ngaji di sana, ” katanya di hadapan ketiga juri Brawijaya Awards.
Sebenarnya, TPQ itu sendiri sudah ada sejak lama. Sejak tahun 2000. Hanya saja, awalnya masih berpindah-pindah tempat. Kini, jumlah muridnya sudah mencapai 70 orang. Mulai Paud hingga kelas 6 SD. “Kami hanya memberikan ilmu yang kami bisa saja dulu, ” ungkapnya.
Bahkan, selama bertugas sebagai TNI yang paling dekat dengan masyarakat, 254 anak akhirnya bisa membaca dari tangan saya sendiri, mereka semuanya yang awalnya tidak bisa membaca dan menulis, kini alkhamdulillah sudah bisa semuanya.
Selain Sonhaji, babinsa yang lain juga turut memaparkan programnya adalah Serda Toha Hasan, memperbaiki rumah warga yang kurang mampu, membantu pembuatan jamban, dan perbaikan musholla. Serda Kodrat Budi Prabowo melakukan peningkatan kesehatan bagi anak stunting dan lansia.
Sertu Supriyanto membangun pelatihan taekwondo, Serda Sutejo membina warga untuk membuat produk ikan, rajungan, telur asin, dan varian lainnya. Juga ada Serda M. Ashari yang selalu hadir dalam kegiatan agama untuk menangkal doktrin radikalisme. Terakhir Sertu Wiji yang selalu memberikan wawasan kebangsaan kepada anak SD dan berolahraga bersama para pemuda. (Faro)